Senin, 16 April 2012

‘‘ Tak rela ’’

Resah kala ku harus meninggalkan dirimu
Dan mengakhiri semua cinta yang tlah ada
Tanpa ada rasa sesal diantara kita berdua

Kasih sudahlah hapus air matamu
Kuingin kau merelakan semua yang terjadi
Karna mungkin semua itu sudah jadi takdir kita berdua

Meski hati ini sesungguhnya

Tak mampu tuk melupakan dirimu yang tlah kucintai
Namun mereka tak mau pernah mengerti
Akan cinta kita berdua
Perih..
Pedih tuk pahiti sayang kualami

Dan aku tak tahu lagi harus bagaimana

Mungkin perpisahan ini satu jalan terbaik
Untuk kita berdua

Meski hati ini sesungguhnya

Tak mampu tuk melupakan dirimu yang tlah kucintai
Namun mereka tak pernah mau mengerti
Akan cinta kita berdua

Jika memang dirimu tercipta untuk diriku

Kuyakin suatu saat nanti
Kita bertemu kembali

Jumat, 13 April 2012

‘‘ TENTANG MEREKA ’’

Mengapa semua yang datang padaku menceritakan tentang masa lalunya ?
apa yang bisa ku dapatkan dari kisah mereka ?
mengapa begitu mereka banggakan didepan mataku tentang memory bersama kasihnya ?
apa yang bisa ku mengerti dari celoteh mereka ?
aku bosan jika harus mendengar kata-kata itu lagi ..
aku bosan untuk selalu tersenyum dengan candaan yang tak penting yang mereka lontarkan padaku
aku bosan jika harus tertawa dengan palsu ..
aku letih dengan semua ini , semuanya datang dengan hanya berharap tuk membuat sebuah status , dengan permulaan sebuah cerita tentang masa lalunya yang kelam ..
aku lelah dengan sandiwara ini , semuanya pergi saat aku berkata “ TIDAK ” ..
haruskah sebuah hubungan berawal dan berakhir ?
aku hanya ingin senyum serta canda diawal suatu hubungan , juga akan selalu ada dan tidak akan pernah ada akhirnya ..
aku tidak berharap aku bisa menjadi cerita dalam hati mereka , aku hanya berharap agar mereka selalu ada untuk ku seperti mereka ada saat pertama ku kenal mereka ..
meski aku pernah berkata “TIDAK” pada mereka ..

‘‘ Bidadari Kematian ’’

Seberkas cahaya kilaukan pandangan fana
Menembus sukma mengiris batin sesat dalam rimba jiwa
Hadirkan bidadari saat raungan sujud hampir menghilang
Perlahan mendekat di iringi aura sunyi senyap lantunan harapan
 
Dengan sayap indah memukau melekat kasih sejuta cinta
Merdu suara pecahkan hijab keputus asaan
Buwaiyan mesra bangkitkan semangat yang hampir tenggelam
Menbuatku terjaga dari sentuhan jemari mimpi
 
Hempaskan kehangatan selimut malam
Gairah senyum menyambut dalam ladang kebahagiaan
Tatanan bintang berubah membawa awan kelabu
Menutupi sinar rembulan gelapkan indahnya malam
Sadarkan ku akan lamunan kebahagiaan kala pagi menjelang
 
Kau pergi dengan belati berlumuran darah
Kau pergi wahai bidadari pembawa benih kematian hati

Rabu, 04 April 2012

‘‘ LAGUKU ’’

Sebuah nada sederahana kumainkan
Petikan alunan melodi , ku dendangkan
Goresan tinta menuai jelas ..
Membelah seluk beluk kertas polos

Petikan gitar , mengiringi langkahku
Berjuta inspirasi dipikiran tertera pasti
Mengiringi alur kisah tak berjudul
Namun elok , jika dipandang di telinga

Ku lanjutkan langkah kaki kecilku ini
Menyusuri lembah dangkal penuh inspirasi
akan kesedihan
Namun ku terjebak pada dimensi lain
Dimensi , dimana kita bisa bebas berekspresi

Saat semua orang mulai bertanya tanya,
Akankah ini sebuah pertanda?
Pertanda yang meyakinkan bahwa
Aku akan menemukan jati diriku ..